Ma'rifatullah melalui Pikir Dan Dzikir
Ma'rifatullah melalui Pikir Dan Dzikir
Ma'rifatullah artinya mengenal Allah, Untuk dapat mengenal Allah tidak serta merta begitu saja terjadi pada manusia, melainkan melalui proses yang panjang yaitu mulai dari dalam kandungan (dengan bimbingan Ibunya) sampai kita masuk dalam kubur. Itulah kewajiban manusia yaitu untuk belajar. Belajar dengan apa yang telah diberikan Allah pada kita berupa akal pikiran dan panca indera serta tubuh yang sempurna.
Sabda Rosulullah Saw:
"pikirkanlah tentang ciptaan Allah tapi jangan sekali-kali kau pikirkan tentang dzat Allah"
Beliau telah mengingatkan pada kita untuk jangan sekali-kali memikirkan tentang dzat Allah, kenapa karena kita tidak akan mampu, karena manusia mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut dan dikhawatirkan akan terjerumus dalam berpikir yang tidak sesuai, cukup pikirkanlah tentang ciptaan Allah.
Dengan pemikiran, sesuatu yang tidak mungkin dapat berubah menjadi mungkin. Sesuatu yang hayal menjadi kenyataan. Semakin seseorang memahami ciptaan Allah, maka akan semakin sadar pula akan kebesaran Allah. Karenanya, Al-Quran berulangkali merangsang manusia untuk terus memikirkan semua itu. Sebagaimana firman Allah Dalam sirat Al Imran ayat 190-191:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190)
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (191)
Pada ayat 191 dijelaskan: Sesungguhnya mengingat Allah dengan zikir dimanapun kamu berada, dalam situasi apapun, dan bagaimanapun keadaanmu adalah pembersih hati yang ternoda, penenang jiwa yang gundah penawar rindu, penghapus kesombongan dan pendekatan diri kepada Allah.
Dzikir dan pikir bila dikolaborasikan, sudah tentu akan menimbulkan kekuatan yang luar biasa. Akan menjadikan manusia yang hebat tapi tidak sombong, akan mampu mengubah kehidupan yang gelap menjadi terang benderang. Mengubah yang lemah menjadi kuat. Mengubah yang hina-dina menjadi terhormat-bermartabat.
Kesimpulannya, kesuksesan seorang manusia tidak bisa didapat hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran, karena kecerdasan akal tanpa dikolaborasikan dengan kekuatan zikir akan menimbulkan bencana bagi diri sendiri dan alam semesta. Kecerdasan pikiran tanpa diimbangi dengan dzikir akan membuat kita sombong dan takabur. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
Ma'rifatullah artinya mengenal Allah, Untuk dapat mengenal Allah tidak serta merta begitu saja terjadi pada manusia, melainkan melalui proses yang panjang yaitu mulai dari dalam kandungan (dengan bimbingan Ibunya) sampai kita masuk dalam kubur. Itulah kewajiban manusia yaitu untuk belajar. Belajar dengan apa yang telah diberikan Allah pada kita berupa akal pikiran dan panca indera serta tubuh yang sempurna.
Sabda Rosulullah Saw:
تفكَّرُو فِى خَلْقِ اللّه َوَلا تَفَكَّرُو فِى ذَا تِ اللهِ
"pikirkanlah tentang ciptaan Allah tapi jangan sekali-kali kau pikirkan tentang dzat Allah"
Beliau telah mengingatkan pada kita untuk jangan sekali-kali memikirkan tentang dzat Allah, kenapa karena kita tidak akan mampu, karena manusia mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut dan dikhawatirkan akan terjerumus dalam berpikir yang tidak sesuai, cukup pikirkanlah tentang ciptaan Allah.
Dengan pemikiran, sesuatu yang tidak mungkin dapat berubah menjadi mungkin. Sesuatu yang hayal menjadi kenyataan. Semakin seseorang memahami ciptaan Allah, maka akan semakin sadar pula akan kebesaran Allah. Karenanya, Al-Quran berulangkali merangsang manusia untuk terus memikirkan semua itu. Sebagaimana firman Allah Dalam sirat Al Imran ayat 190-191:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190)
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (191)
Pada ayat 191 dijelaskan: Sesungguhnya mengingat Allah dengan zikir dimanapun kamu berada, dalam situasi apapun, dan bagaimanapun keadaanmu adalah pembersih hati yang ternoda, penenang jiwa yang gundah penawar rindu, penghapus kesombongan dan pendekatan diri kepada Allah.
Dzikir dan pikir bila dikolaborasikan, sudah tentu akan menimbulkan kekuatan yang luar biasa. Akan menjadikan manusia yang hebat tapi tidak sombong, akan mampu mengubah kehidupan yang gelap menjadi terang benderang. Mengubah yang lemah menjadi kuat. Mengubah yang hina-dina menjadi terhormat-bermartabat.
Kesimpulannya, kesuksesan seorang manusia tidak bisa didapat hanya dengan menggunakan kekuatan pikiran, karena kecerdasan akal tanpa dikolaborasikan dengan kekuatan zikir akan menimbulkan bencana bagi diri sendiri dan alam semesta. Kecerdasan pikiran tanpa diimbangi dengan dzikir akan membuat kita sombong dan takabur. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
0 Response to "Ma'rifatullah melalui Pikir Dan Dzikir"
Post a Comment