Aji Pancanata Sebuah Cara/Ilmu Untuk Menjalani Hidup Bahagia Di Masa Tua (Purna Tugas/Pensiun)
Aji Pancanata Sebuah Cara/Ilmu Untuk Menjalani Hidup Bahagia Di Masa Tua (Purna Tugas/Pensiun)
Seiring berjalannya waktu seseorang akan bertambah tua usianya, bertambah banyak umur, bertambah kebutuhannya. Sebaliknya dengan usia yang semakin tua maka semakin berkurang apa yang kita miliki, kekuatan semakin berkurang, kesehatan semakin berkurang, keterampilan semakin berkurang, kelincahan semakin berkurang.
Disaat usia kita sudah semakin tua, disaat anda sudah sampai pada masa purna tugas atau pensiun, maka apa yang harus kita kerjakan, laksanakan? Dalam artikel ini saya tulis beberapa rencana dan penataan juga alternatife perbuatan dan juga kegiatan yang bisa anda coba praktikan dalam kehidupan anda, dalam menjalani masa tua anda.
Rencana dan penataan juga alternatife perbuatan yang dapat anda lakukan saat usia semakin tua terangkum dalam sebuah istilah yaitu "Aji Pancanata". Apa itu Aji pancanata?
Aji Pancanata adalah sebuah perencanaan dan tindakan yang dapat dilakukan oleh siapa saja terutama mereka yang menginginkan kehidupan yang lebih tenang, damai, tenteram, nyaman, bahagia, sentosa.
Hidup dalam kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan adalah harapan dan impian semua orang, tapi kehidupan seperti itu tidaklah mudah kita dapat, kita capai. kehidupan seperti itu perlu perencanaan, usaha dan komitmen yang kuat yang harus kita laksanakan.
Apa itu Aji Pancanata?
Aji artinya sebuah ilmu, jurus, trik, cara
Panca artinya lima
Nata (bahasa Jawa) artinya mengatur
Aji Pancanata artinya; Lima jurus, trik, cara mengatur diri, dalam menjalani kehidupan di dunia ini agar hidup kita bahagia, sentosa, tenteram, damai dan bahagia.
Apa saja lima jurus, trik, cara mengatur diri tersebut:
1. Nata hati/rasa
Hati, sebuah daging kecil yang ada dalam tubuh kita yang dapat membawa manusia berada dalam kesusahan dan kedamaian tergantung manusia tersebut membawa kemana hati tersebut. Kalau manusia pemilik hati tersebut membawa hati mereka ke arah ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan, maka insyaAllah ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan akan didapatkannya.
Tapi sebaliknya bila manusia pemilik hati tersebut apabila membawa hatinya ke arah keserakahan, keirian, kedzaliman, kebencian, kemarahan, selalu merasa kurang/tidak pernah merasa cukup. Maka yakinlah bahwa hidup anda akan susah dan tidak akan pernah mendapat ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan.
Karenanya Tatalah/aturlah dan persiapkan hati kita, rasa kita dengan hati yang ikhlas, rendah hati, selalu bersyukur, sehingga kita bisa menjalani hidup ini dengan indah, nyaman, tenang, bahagia. Terutama bagi anda yang telah sampai pada masa purna tugas atau pensiun tatalah hati anda sedemikian rupa sehingga anda dapat menjalani masa purna tugas atau pensiun anda dengan bahagia bersama keluarga (anak dan cucu serta cicit anda).
2. Nata Busana/Pakaian
Busana/pakaian adalah bukan sekedar benda yang kita pakai untuk menutup kulit kita, tapi busana bisa kita jadikan sebagai benda yang dapat menutupi kelemahan kita, kekurangan kita, aurat (sesuatu yang haram dilihat oleh orang lain/bukan muhrim), dan busana juga dapat menambah keindahan pemakainya. Menambah keindahan, kesempurnaan baik lahiriyah maupun batiniyah.
Kita dapat melihat kepribadian seseorang dari cara orang tersebut memakai busana/pakaiannya. Karenanya aturlah, tatalah busana/pakaian anda sebaik mungkin sehingga busana/pakaian anda dapat mencerminkan keindahan anda baik dimata manusia maupun di mata Allah ta'ala.
Khusus bagi anda yang telah purna tugas atau pensiun dari jabatan anda, Anda seharusnya bisa menata busana/pakaian anda. Busana/Pakaian anda yang sudah tidak terpakai segeralah ditata, kalau anda sudah tidak memakai Busana/Pakaian dinas anda maka sebaiknya berikan pada orang lain yang masih membutuhkan Busana/Pakaian anda, maka Busana/Pakaian anda akan lebih bermanfaat dan mudah mudahan menjadi amal ibadah anda.
Khusus bagi anda yang telah purna tugas atau pensiun dari jabatan anda, Anda tidak usah cari busana/pakaian baru (dalam arti jabatan baru) yang akan mengganggu ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan hidup anda dan menambah kesibukan anda, sehingga anda tidak akan bisa menikmati masa pensiun anda dengan tenang. Ingatlah...! Busana/Pakaian untuk jabatan kita yang terakhir adalah kain kafan, jadi kita jangan terlalu disibukkan mencari busana/pakaian baru.
3. Nata Arto/uang
Arto/uang adalah; suatu alat pembayaran yang sah dan menjadi idaman setiap orang. Maka aturlah/tatalah keuangan anda sebaik mungkin.
"Purna Tugas" berasal dari kata "Pur" yaitu nempur (bahasa Jawa) artinya membeli beras. Na, berasal dari kata Ana (bahasa Jawa) artinya Ada. Maka kalau kita gabung "Purna" : Nempur ana, artinya yang buat membeli beras ada.
"Tugas" ada dua suku kata yaitu: "Tu" berasal dari kata "metu" (bahasa Jawa) artinya keluar. "Gas" berasal dari kata "bregas" (bahasa Jawa), artinya gagah, perkasa, kuat. Maka kalu kita gabung menjadi "Tugas" berarti "Metu Bregas" artinya kalau kita keluar rumah kelihatan gagah, perkasa dan kuat.
dari keterangan di atas maka "Purna Tugas" Dapat kita artikan: "sing nggo nempur ana nek metu ya katon bregas", ( punya uang untuk membeli beras, juga apabila keluar rumah juga kelihatan gagah, perkasa dan kuat).
Sebuah Filosofi Jawa yang mengandung arti sangat mendalam, Purna Tugas berarti: Saat kita purna tugas/pensiun maka keuangan kita harus kita atur sedemikian rupa, sehingga saat purna tugas/pensiun kita busa membeli beras, makan, minum dan kebutuhan lainnya tercukupi dan apabila keluar rumah kita juga masih dipandang sebagai orang yang mampu dan bisa hidup mandiri.
4. Nata Turangga/kendaraan
Turangga (bahasa Jawa) artinya kendaraan. Kita harus bisa menata/mengatur kendaraan apa yang pantas bagi diri kita, kita bisa mengukur kemampuan kita, kendaraan kita juga harus disesuaikan dengan kemampuan kita, jangan mengikuti hawa nafsu yang akan menjerumuskan kita pada jurang yang sangat dalam. Apabila kita tidak bisa mengatur/menata turangga/kendaraan kita, maka pada akhirnya ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan yang kita impikan tidak akan didapatkannya.
5. Nata kukilo/manuk/kesenangan
"Kukilo atau manuk" (bahasa Jawa) artinya "Burung" kita ibaratkan sebuah kesenangan. Kesenangan bisa kita jadikan alasan dalam melakukan sesuatu kegiatan. Kita melakukan suatu kegiatan apabila didasari dengan rasa senang maka hasilnya akan lebih maksimal. Tapi kesenangan juga harus kita sesuaikan dengan kemampuan kita baik kemampuan fisik atau lahir maupun batin.
Seseorang yang sudah sampai pada masa purna tugas atau pensiun berarti sudah mencapai usia yang tidak muda lagi. Maka kesenangan-kesenangannya juga harus kita sesuaikan jangan seperti dulu waktu masih muda. Ingatlah kata-kata orang bijak " Jadilah orang seperti tanaman padi" artinya semakin bertambah usia semakin berisi maka padi akan semakin menunduk. Begitu juga manusia, semakin bertambah tua semakin mendekati pintu sakaratul maut maka, janganlah kita selalu menengadahkan kepala kita, menunduklah...! Ingat usia kita sudah tidak muda lagi, fisik kita juga sudah tidak setangguh waktu muda dulu. Sudahkah kita mempunyai bekal yang cukup untuk menghadap Allah Ta'ala, dan siap menjalani kehidupan yang kekal yaitu di kehidupan akherat.
Dengan menata atau mengatur kesenangan kita mudah mudahan kita dapat merasakan keindahan, kebahagiaan, ketenangan masa tua, masa purna tugas, masa pensiun. Semoga Hidup Anda terasa Indah, menyenangkan dan bahagia di masa tua. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
Seiring berjalannya waktu seseorang akan bertambah tua usianya, bertambah banyak umur, bertambah kebutuhannya. Sebaliknya dengan usia yang semakin tua maka semakin berkurang apa yang kita miliki, kekuatan semakin berkurang, kesehatan semakin berkurang, keterampilan semakin berkurang, kelincahan semakin berkurang.
Disaat usia kita sudah semakin tua, disaat anda sudah sampai pada masa purna tugas atau pensiun, maka apa yang harus kita kerjakan, laksanakan? Dalam artikel ini saya tulis beberapa rencana dan penataan juga alternatife perbuatan dan juga kegiatan yang bisa anda coba praktikan dalam kehidupan anda, dalam menjalani masa tua anda.
Rencana dan penataan juga alternatife perbuatan yang dapat anda lakukan saat usia semakin tua terangkum dalam sebuah istilah yaitu "Aji Pancanata". Apa itu Aji pancanata?
Aji Pancanata adalah sebuah perencanaan dan tindakan yang dapat dilakukan oleh siapa saja terutama mereka yang menginginkan kehidupan yang lebih tenang, damai, tenteram, nyaman, bahagia, sentosa.
Hidup dalam kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan adalah harapan dan impian semua orang, tapi kehidupan seperti itu tidaklah mudah kita dapat, kita capai. kehidupan seperti itu perlu perencanaan, usaha dan komitmen yang kuat yang harus kita laksanakan.
Apa itu Aji Pancanata?
Aji artinya sebuah ilmu, jurus, trik, cara
Panca artinya lima
Nata (bahasa Jawa) artinya mengatur
Aji Pancanata artinya; Lima jurus, trik, cara mengatur diri, dalam menjalani kehidupan di dunia ini agar hidup kita bahagia, sentosa, tenteram, damai dan bahagia.
Apa saja lima jurus, trik, cara mengatur diri tersebut:
1. Nata hati/rasa
Hati, sebuah daging kecil yang ada dalam tubuh kita yang dapat membawa manusia berada dalam kesusahan dan kedamaian tergantung manusia tersebut membawa kemana hati tersebut. Kalau manusia pemilik hati tersebut membawa hati mereka ke arah ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan, maka insyaAllah ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan akan didapatkannya.
Tapi sebaliknya bila manusia pemilik hati tersebut apabila membawa hatinya ke arah keserakahan, keirian, kedzaliman, kebencian, kemarahan, selalu merasa kurang/tidak pernah merasa cukup. Maka yakinlah bahwa hidup anda akan susah dan tidak akan pernah mendapat ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan.
Karenanya Tatalah/aturlah dan persiapkan hati kita, rasa kita dengan hati yang ikhlas, rendah hati, selalu bersyukur, sehingga kita bisa menjalani hidup ini dengan indah, nyaman, tenang, bahagia. Terutama bagi anda yang telah sampai pada masa purna tugas atau pensiun tatalah hati anda sedemikian rupa sehingga anda dapat menjalani masa purna tugas atau pensiun anda dengan bahagia bersama keluarga (anak dan cucu serta cicit anda).
2. Nata Busana/Pakaian
Busana/pakaian adalah bukan sekedar benda yang kita pakai untuk menutup kulit kita, tapi busana bisa kita jadikan sebagai benda yang dapat menutupi kelemahan kita, kekurangan kita, aurat (sesuatu yang haram dilihat oleh orang lain/bukan muhrim), dan busana juga dapat menambah keindahan pemakainya. Menambah keindahan, kesempurnaan baik lahiriyah maupun batiniyah.
Kita dapat melihat kepribadian seseorang dari cara orang tersebut memakai busana/pakaiannya. Karenanya aturlah, tatalah busana/pakaian anda sebaik mungkin sehingga busana/pakaian anda dapat mencerminkan keindahan anda baik dimata manusia maupun di mata Allah ta'ala.
Khusus bagi anda yang telah purna tugas atau pensiun dari jabatan anda, Anda seharusnya bisa menata busana/pakaian anda. Busana/Pakaian anda yang sudah tidak terpakai segeralah ditata, kalau anda sudah tidak memakai Busana/Pakaian dinas anda maka sebaiknya berikan pada orang lain yang masih membutuhkan Busana/Pakaian anda, maka Busana/Pakaian anda akan lebih bermanfaat dan mudah mudahan menjadi amal ibadah anda.
Khusus bagi anda yang telah purna tugas atau pensiun dari jabatan anda, Anda tidak usah cari busana/pakaian baru (dalam arti jabatan baru) yang akan mengganggu ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan hidup anda dan menambah kesibukan anda, sehingga anda tidak akan bisa menikmati masa pensiun anda dengan tenang. Ingatlah...! Busana/Pakaian untuk jabatan kita yang terakhir adalah kain kafan, jadi kita jangan terlalu disibukkan mencari busana/pakaian baru.
3. Nata Arto/uang
Arto/uang adalah; suatu alat pembayaran yang sah dan menjadi idaman setiap orang. Maka aturlah/tatalah keuangan anda sebaik mungkin.
"Purna Tugas" berasal dari kata "Pur" yaitu nempur (bahasa Jawa) artinya membeli beras. Na, berasal dari kata Ana (bahasa Jawa) artinya Ada. Maka kalau kita gabung "Purna" : Nempur ana, artinya yang buat membeli beras ada.
"Tugas" ada dua suku kata yaitu: "Tu" berasal dari kata "metu" (bahasa Jawa) artinya keluar. "Gas" berasal dari kata "bregas" (bahasa Jawa), artinya gagah, perkasa, kuat. Maka kalu kita gabung menjadi "Tugas" berarti "Metu Bregas" artinya kalau kita keluar rumah kelihatan gagah, perkasa dan kuat.
dari keterangan di atas maka "Purna Tugas" Dapat kita artikan: "sing nggo nempur ana nek metu ya katon bregas", ( punya uang untuk membeli beras, juga apabila keluar rumah juga kelihatan gagah, perkasa dan kuat).
Sebuah Filosofi Jawa yang mengandung arti sangat mendalam, Purna Tugas berarti: Saat kita purna tugas/pensiun maka keuangan kita harus kita atur sedemikian rupa, sehingga saat purna tugas/pensiun kita busa membeli beras, makan, minum dan kebutuhan lainnya tercukupi dan apabila keluar rumah kita juga masih dipandang sebagai orang yang mampu dan bisa hidup mandiri.
4. Nata Turangga/kendaraan
Turangga (bahasa Jawa) artinya kendaraan. Kita harus bisa menata/mengatur kendaraan apa yang pantas bagi diri kita, kita bisa mengukur kemampuan kita, kendaraan kita juga harus disesuaikan dengan kemampuan kita, jangan mengikuti hawa nafsu yang akan menjerumuskan kita pada jurang yang sangat dalam. Apabila kita tidak bisa mengatur/menata turangga/kendaraan kita, maka pada akhirnya ketenangan, kesabaran, kedamaian, kebahagiaan yang kita impikan tidak akan didapatkannya.
5. Nata kukilo/manuk/kesenangan
"Kukilo atau manuk" (bahasa Jawa) artinya "Burung" kita ibaratkan sebuah kesenangan. Kesenangan bisa kita jadikan alasan dalam melakukan sesuatu kegiatan. Kita melakukan suatu kegiatan apabila didasari dengan rasa senang maka hasilnya akan lebih maksimal. Tapi kesenangan juga harus kita sesuaikan dengan kemampuan kita baik kemampuan fisik atau lahir maupun batin.
Seseorang yang sudah sampai pada masa purna tugas atau pensiun berarti sudah mencapai usia yang tidak muda lagi. Maka kesenangan-kesenangannya juga harus kita sesuaikan jangan seperti dulu waktu masih muda. Ingatlah kata-kata orang bijak " Jadilah orang seperti tanaman padi" artinya semakin bertambah usia semakin berisi maka padi akan semakin menunduk. Begitu juga manusia, semakin bertambah tua semakin mendekati pintu sakaratul maut maka, janganlah kita selalu menengadahkan kepala kita, menunduklah...! Ingat usia kita sudah tidak muda lagi, fisik kita juga sudah tidak setangguh waktu muda dulu. Sudahkah kita mempunyai bekal yang cukup untuk menghadap Allah Ta'ala, dan siap menjalani kehidupan yang kekal yaitu di kehidupan akherat.
Dengan menata atau mengatur kesenangan kita mudah mudahan kita dapat merasakan keindahan, kebahagiaan, ketenangan masa tua, masa purna tugas, masa pensiun. Semoga Hidup Anda terasa Indah, menyenangkan dan bahagia di masa tua. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
0 Response to "Aji Pancanata Sebuah Cara/Ilmu Untuk Menjalani Hidup Bahagia Di Masa Tua (Purna Tugas/Pensiun)"
Post a Comment